MAKALAH
KOMITMEN GURU PROFESIONAL
Makalah diajukan untuk memenuhi sebagian
dari tugas
Matakulyah profesi keguruan
Nama :Zulkifli
Nim : 1209.11.06409
Local/semester: D/V
Dosen
Pengampu: Asmariani,
S.Pd.i. MA
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM
AULIAURRASYIDDIN
TEMBILAHAN
2013
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar belakang
Guru adalah orang yang sangat
berpengaruh dalam proses belajar mengajar tanpa guru sebagai pengajar maka
proses belajar mengajar tidak akan terlaksana. Oleh karena itu Guru harus mampu
mempengaruhi siswanya, berpandangan luas dan memiliki berbagai kriteria sebagai
seorang guru yang professional. Komitmen guru adalah suatu keterikatan
diri terhadap tugas dan kewajiban sebagai guru yang dapat melahirkan tanggung
jawab dan sikap reponsif dan inovatif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Nilai
komitmen terhadap tugas atau pekerjaan dalam hal ini adalah nilai-nilai kerja.
Maka tidaklah mengherankan, guru yang guru profesional
nampak lebih giat dan semangat untuk melaksanakan pekerjaannya. Guru yang
efektif adalah yang dapat menunaikan tugas dan fungsinya secara profesional.
Untuk dapat melaksanakan tugas secara profesional diperlukan berbagai persyaratan
seperti 4 kompetensi, kematangan pribadi, sikap penuh dedikasi, serta harus
mempunyai komitmen yang tinggi. Dengan tingkat komitmen yang tinggi dari
guru diharapkan pendidikan akan lebih siap dan mampu untuk menghadapi
segala macam tantangan dan hambatan.
Dalam rangka memahami komitmen guru profesional dalam proses
pendidikan maka hal ini sangat signifikan sekali untuk dibahas khususnya bagi
para calon guru agar terciptanya guru yang professional guna terciptanya
pendidikan yang berkualitas.
- Rumusan masalah.
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai
berikut:
- Apa definisi komitmen?
- Bagaimana komitmen guru profesional?
- Apa karakteristik komitmen guru professional?
- Bagaimana membudayakan nilai-nilai komitmen terhadap pekerjaan atau profesi?
BAB II
PEMBAHASAN
KOMITMEN GURU PRFESIONAL
- Pengertian komitmen guru profesional
Komitmen adalah tindakan yang anda
ambil untuk menopang suatu pilihan tindakan tertentu, sehingga pilihan tindakan
itu dapat kita jalankan dengan mantap dan sepenuh hati.
Park
menjelaskan, komitmen guru merupakan kekuatan batin yang datang dari dalam hati
seorang guru dan kekuatan dari luar itu sendiri tentang tugasnya yang dapat
memberi pengaruh besar terhadap sikap guru berupa tanggung jawab dan responsive
(inavotif) terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Komitmen
lebih luas dari kepedulian, sebab dalam pengertian komitmen tercakup arti usaha
dan dorongan serta waktu yang cukup banyak.[1]
Mulyasa berpendapat bahwa komitmen secara mandiri
perlu dibangun pada setiap individu warga sekolah termasuk guru, terutama untuk
menghilangkan setting pemikiran dan budaya kekakuan birokrasi, seperti harus
menunggu petunjuk atasan dengan mengubahnya menjadi pemikiran yang kreatif dan inovatif.[2]
Berdasarkan
uraian diatas dapat disimpulkan bahwa komitmen guru professional adalah suatu
keterikatan diri terhadap tugas dan kewajiban sebagai guru yang dapat
melahirkan tanggung jawab dan sikap responsive dan inovatif terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Jadi didalam komitmen tersebut
terdapat beberapa unsur antara lain adanya kemampuan memahami diri dan
tugasnya, pancaran sikap batin (kekuatan batin) kekuatan dari luar dan tanggap
terhadap perubahan. Unsur-unsur inilah yang melahirkan tanggung jawab terhadap
tugas dan kewajiban yang menjadi komitmen seseorang sehingga tugas tersebut
dilakukan dengan penuh keikhlasan.
- Macam-macam komitmen Guru Profesional
Menurut Louis menjelaskan 4 jenis komitmen guru, yaitu
:
a.
Komitmen
Terhadap Sekolah Sebagai Satu Unit Sosial.
Sekolah merupakan lembaga sosial yang tumbuh dan
berkembang dari dan untuk masyarakat. Lembaga sosial formal tersebut merupakan
suatu organisasi yaitu terikat terhadap tata aturan formal memiliki program dan
target atau sasaran yang jelas serta struktur kepemimpinan penyelenggaraan atau
pengelolaan yang resmi.
Guru sebagai pendidik berkewajiban membawa anak didik
ke arah kedewasaan dengan memanfaatkan pergaulan sehari-hari dalam pendidikan
merupakan cara yang paling baik dan efektif dalam pembentukan pribadi anak
didik. Cara ini akan menghilangkan jurang pemisah antara guru dan anak didik.
Dengan kata lain guru mempunyai komitmen terhadap sekolah, bertanggungjawab
terhadap sekolah dan profesinya dalam arti dengan sukarela, menciptakan iklim
sekolah yang kondusif dan berusaha mewujudkan tanggung-jawab dan peranan sekolah
dalam mewujudkan keberhasilan pendidikan dan pengajaran.
b.
Komitmen
Terhadap Kegiatan Akademik Sekolah
Tugas guru terkait dengan komitmen terhadap kegiatan
akademik sekolah antara lain :
- Guru sebagai perancang pembelajaran, meliputi kegiatan :
a.
Membuat dan merumuskan pembelajaran.
b.
Menyaiapkan materi yang relevan dan
dengan tujuan waktu, faslitas, perkembang-an imu, kebutuhan dan kemmpuan siswa
siswi.
c.
Merancang metode yang seusia dengan
situasi dan kondisi Peserta didik.
d.
Menyediakan sumber belajar, dalam hal
ini guru berperan sebagai fasilitator dalam pengajaran.
e.
Media, dalam hal ini guru berperan
sbagai mediator dengan memperhatikan relevansi, efektifitas dan efisiensi,
kesesuaian dengan motode serta pertimbangan praktis.[3]
- Guru sebagai pengelola pembelajaran
Tujuan umum pengelolaan kelas adalah menyediakan
dan menggunakan fasilitas dalam kegiatan belajar mengajar, sedangkan tujuan
khususnya adalah mengembangkan kemampuan Peserta didik dalam menggunaan
alat-alat belajar, menyediakan kondisi-kondisi yang memungkinkan peserta didik
bekerja dan belajar, serta membantu peserta didik memperoleh hasil yang
diharapkan. Selain itu guru juga membimbing pengalaman sehari-hari anak didik
kearah pengenalan tingkah laku dan kepribadiannya sendiri.[4]
- Guru sebagai pengarah pembelajaran
Guru hendaknya berusaha menimbulkan, memelihara, dan
meningkatkan motivasi peserta didik untuk belajar. Dalam hubungan ini guru
mempunyai fungsi sebagai motivator dalam keseluruhan kegiatan belajar mengajar.
Empat hal yang dapat dikerjakan guru dalam memberikan motovasi adalah:
- Membangkitkan dorongan peserta didik untuk belajar.
- Menjelaskan secara kongkrit apa yang dapat dilakukan pada akhir pengajaran.
- Memberikan gambaran terhadap prestasi yang dicapai hingga dapat merangsang pecapaian prestasi yang lebih baik.
- Membentuk kebiasaan belajar yang baik.
- Guru sebagai pelaksana kurikulum
Kurikulum adalah seperangkat pengalaman belajar yang
akan didapat oleh peserta didik selama dia mengikuti proses pendidikan.
Keberhasilan dari suatu kurikulum tergantung pada factor kemampuan yang
dimiliki oleh seorang guru, artinya guru adalah orang yang bertanggungjawab
dalam upaya mewujudkan segala sesuatu yang ada dalam kurikulum resmi.
Guru merupakan faktor yang pertama dan utama yang
mempengaruhi pelaksanaan kurikulum. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan
kurikulum di sekolah harus diawali dengan adanya komitmen guru untuk
menjalankan tugas yang aktif, kreatif dan inovatif.
- Guru sebagai evaluator
Tujuan utama penilaian adalah untuk melihat tingkat
keberhasilan efktifitas dan efisiensi dalam proses pebelajaran. Di sampng itu
penilaian juga bertujuan untuk mengetahui kedudukan peserta didik didalam kelas
atau kelompoknya. Dalam menjalankan fungsinya sebagai penilai hasil belajar
peserta didik, guru hendaknya secara terus menerus mengikuti hasil belajar yang
telah dicapai peserta didik dari waktu ke waktu. Informasi yang diperoleh dari
evaluasi ini akan menjadi umpan balik terhadap proses pembelajaran. Umpan balik
yang diperoleh lewat penilaian akan dijadikan titik tolak ntuk memperbaiki dan
meningkatkan pembelajaran selanjutnya. Dengan demikian proses pembelajaran akan
terus menerus ditingkatkan untuk memperoleh hasil yang optimal.[5]
c.
Komitmen
Terhadap Siswa-Siswi Sebagai Individu Yang Unik.
Berikut ini adalah pendapat Gardner mengenai perbedaan
yang prinsip dari siswa-siswi yang harus diketahui oleh guru sebagai landasan
membangun komitmen kesadaran bahwa pelajar adalah individu yang unik.[6]
1. Perbedaan dalam latar belakang rumah
2. Perbeadaan dalam kesehatan dan nutrisi.
3. Perbedaan dalam kemampuan anak di sekolah
4. Perbedaan dalam minat.
d.
Komitmen
Untuk Menciptakan Pengajaran Bermutu.
Seorang guru senantiasa merespons perubahan-perubahan
pengetahuan baru dan terkini terutama ide-ide baru tersebut dalam implementasi
kurikulum dikelas, sehingga pembelajaran bermutu.[7]
Mutu pembelajaran atau mutu pendidikan akan dapat
dicapai jika guru memenuhi kebutuhan siswa-siswi dan yang harus dipersiapkan
oleh guru. Kemampuan guru mencipta kan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan
adalah upaya posistif untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
- Cirri-Ciri komitmen guru professional
Glickman menggambarkan ciri-ciri komitmen guru
profesional, berupa :
a. Tingginya
perhatian terhadap siswa-siswi
Ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan oleh guru terkait dengan perhatiannya kepada siswa
dan siswinya, antara lain sebagai berikut :
1. Memberikan bimbingan
Salah satu tugas guru adalah membimbing siswa-siswi.
Membimbing berarti mengarahkan siswa-siswi yang mempunyai kemampuan kurang,
sedang dan tinggi. Disini arti bimbingan yang sebenarnya bagi guru. Guru harus
memahami masing-masing siswa-siswinya dari kondisi fisik dan psikisnya agar
mampu melaksanakan pembelajaran dengan sebaik-baiknya.
2. Mengadakan komunikasi yang intensif untuk memperoleh infomasi tentang
anak didik
Komunikasi dalam segala hal sangat dibutuhkan, apalagi
berkaitan dengan aktifitas sebagi guru. Guru yang bijaksana adalah guru yang
peduli terhadap keadaan siswa-siswinya. Perbedaan-perbedaan yang terdapat pada
peserta didik hendaknya dijadikan landasan dalam memberikan pengajaran. Oleh
karenanya, guru harus selalu menjalin komunikasi intensif dengan orang tua dan
masyarakat terkait dengan keadaan keluarga, lingkungan dan pergaulan peserta
didiknya.
b. Banyaknya
waktu dan tenaga yang dikeluarkan
Tugas guru merupakan tugas yang kompleks mulai dari
mendidik, mengajar, melatih, membimbing dan sebagainya. Oleh karenanya guru
harus memiliki banyak waktu dan tenaga untuk menunaikan kewajibannya yaitu Guru
tidak hanya pendidik didalam kelas, tetapi juga disela-sela waktu di luar jam
mengajar serta guru sebagai penghubung antara sekolah dan masyarakat.
c. Bekerja
sebanyak-banyaknya untuk orang lain
Pekerjaan menjadi guru adalah pekerjaan dibidang jasa.
Terkait dengan tugas tersebut, para guru dibebankan dengan tugas-tugas sebagai
berikut :
1. Guru
memiliki tugas professional – Guru merupakan profesi yang
memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Jenis pekerjaan ini tidak dapat
dilakukan oleh sembarang orang diluar bidang kependidikan meskipun kenyataannya
masih banyak dilakukan orang diluar kependidikan.
2. Guru
memiliki tugas kemanusiaan – Tugas guru dalam bidang kemanusiaan
disekolah harus dapat menjadikan dirinya sebagai orang tua kedua. Ia harus mapu
menarik simpati sehingga ia menjai idola para siswa-siswinya.
3. Guru memiliki
tugas kemasyarakatan – Masyarakat menempatkan guru pada
tempat yang lebih terhormat dilingkungannya karena dari seorang guru diharapkan
masyarakat dapat memperoleh ilmu pengetahuan.[8]
Guru yang memiliki komitmen terhadap tugas setidaknya
dari dalam dirinya terpancar beberapa sikap:
1. Tugas
sebagai guru merupakan pancaran sikap batin
2. Siap sedia dimanapun
3. Tanggap
terhadap perubahan
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari
uraian diatas dapat diketahui bahwa komitmen merupakan salah satu hal yang
harus dimiliki oleh seorang guru dalam menjalankan kewajibannya sebagai
pendidik di sekolah.
Sebagaimana
diketahui bahwa komitmen merupakan orientasi guru terhadap dunia pendidikan
dimana mereka bekerja. Komitmen guru diwujudkan dengan keterlibatan
mereka di dalam pengajaran di sekolah. Komitmen organisasional adalah tingkatan
dimana seseorang bekerja mengidentifikasikan diri dengan organisasi dan
tujuan-tujuannya, dan berkeinginan untuk memelihara keanggotaannya dalam
organisasi.
Diatas
telah dijelaskan bahwa ada empat jenis komitmen guru professional, diantaranya;Komitmen Terhadap Sekolah
Sebagai Satu Unit Sosial, Komitmen Terhadap Kegiatan Akademik Sekolah, Komitmen
Terhadap Siswa-Siswi Sebagai Individu Yang Unik, Komitmen Untuk Menciptakan Pengajaran
Bermutu. keempat jenis komitmen tersebut saling berkaitan dan melengkapi suatu
komitmen penuh yang diberikan oleh seorang guru yang professional.
Dalam
berkomitmen menjadi guru yang professional akan tampak karakteristik atau
cirri-ciri guru tersebut seperti; Tingginya perhatian terhadap siswa-siswi, Banyaknya
waktu dan tenaga yang dikeluarkan, Bekerja sebanyak-banyaknya untuk orang lain.
Hal ini dapat dilihat juga dari bagaimana guru menghadapi anak didik dan
permasalahan yang ada dalam proses pembelajaran.
B.
Saran
Terima kasih atas kesediaannya untuk membaca makalah
ini dan mohon maaf atas kurangnya pembahasan makalah ini karena keterbataasan
pengetahuan penulis. Sekiranya makalah ini mampu memberikan kontibusi bagi kita
semua sebagai calaon guru agar dapat memahami dan menjadiakn pedoman.
Daftar
Pustaka
-
Sahertian, Profil Pendidik Profesional, Yogyakarta :
Andi Offset, 1994.
- Mulyasa, Menjadi Guru
Profesional, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya,2003.
-
Kunandar,Guru Profesional .Jakarta : Raja Grafindo Persada
,2010.
- Moch.Uzer Usman,Menjadi Guru
Profesional, (Bandung : Remaja Rosdakarya,2010.
- Nasution. Didaktis Asas-asas Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 2000.
- Djaman satori. Dkk, Profesi Keguruan, Jakata: Universitas Terbuka, 2008.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan