Ahad, 15 Disember 2013

media berbasis cetak

MAKALAH
MEDIA BEBASIS CETAKAN
Diajukan untuk memenuhi sebagian dari tugas
Matakuliyah media pembelajaran


Oleh:
Nama        : Cahaya Widiyana
              Harni Normah
              Zulkifli
Local       : D/V
PRODI       : PAI

Dosen Pengampu: Hasnawati, S.Pd.I. MM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
AULIAURRASYIDIN
TEMBILAHAN
2013

KATA PENGANTAR
Bismillaahirrohmaanirrohiim…
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Alloh SWT yang telah menganugerahkan beribu-ribu nikmat kepada penulis sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini.Media pembelajaran adalah alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru. media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan minat dan keinginan yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa
Makalah ini disusun dan akan disajikan dihadapan rekan-rekan yang nantinaya akan menjadi seorang pendidik dalam pendidikan islam, makalah yang berjudul “Media berbasis cetakan” yang kami susun ini diharapkan dapat memberikan sumangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.Akhirnya penulis bertawakal dan memohon pertolongan kepada Alloh SWT. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempunaan, oleh kaarena itu kritik dan saran yang dapat membuat maklah ini menjadi sempurna sangat kami harapakn.

Tembilahan 24 november 2013

Penulis


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memili media pembelajaran, antara lain tujuan pembelajaran, jenis tugas dan respons yang diharapkan siswa dan karakteristik siswa. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi  utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.

media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan minat dan keinginan yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu.

Media pembelajaran memiliki bergagai ragam yang perlu dipahami oleh pendidikan salah satunya adalah mesia berbasis cetak. Media cetak bisa dikatakan media tertua dalam peroses pembelajaran dalam pendidikan, kerena itu pengembangannya sangatlah perlu kita pahami secara mendalam dan menyeluruh.
B. Rumusan masalah
a. Apa yang dimaksud dengan media cetak.?
b. Seperti apa sejarah lahirnya media pembelajaran berbasis cetakan.?
c. Apa kelebihan dan keterbatasan media berbasis cetakan.?
d. Bagaimana cara mengembangakan media berbasis cetakan.?
C. Tujuan Penulisan
a. Menetahui Apa yang dimaksud dengan media cetak.?
b. Mengetahui sejarah lahirnya media berbasis cetakan.?
c. Memahami kelebihan dan keterbatasan media berbasis cetakan
d. Memahami cara mengembangakan media berbasis cetakan.?


BAB II
PEMBAHASAN
Media Pembelajran Berbasis Cetakan
A. Pengertian media cetak.
Istilah media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari "medium" yang secara harafiah berarti perantara atau pengantar. Makna umumnya adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi. Istilah media ini sangat populer dalam bidang komunikasi. Proses belajar mengajar pada dasamya juga merupakan proses komunikasi, sehingga media yang digunakan dalam pembelajaran disebut media pembelajaran.
Media cetak adalah media visual yang pembuatannya melalui proses percatakan (printing atau offset). Media bahan catak menyajikan pesan atau informasi melaui huruf atau gambar yang diilustrasikan untuk lebih memperjelas pesan atau informasi yang akan disampaikan.[1]
Media pembelajaran berbasis teks cetak (print out) adalah berbagai media penyampai pesan pembelajaran di mana padanya terkandung teks (bacaan) dan ilustrasi-ilustrasi pendukungnya.[2] Media cetakan meliputi bahan-bahan yang disiapkan di atas kertas pengajaran dan informasi. Di samping buku teks  atau buku ajar, termasuk pula lembaran penuntun berupa daftar cek tentang langkah-langkah yang harus diikuti ketika mengoprasikan sesuatu peralatan atau memeliahra peralatan.
B. Sejarah Media pembelajaran berbasis cetakan
Secara historis, istilah media cetak mulai muncul setelah ditemukannya alat pensetak oleh Johan Gutenberg pada tahun 1456 Yang kemudian dalam bidang terus menerus berkembanglah peoduk alat pencetak yang semakin modern dan efektif penggunaannya.[3]
Pada awal sejarah pendidikan, guru merupakan satu‑satunya sumber untuk memperoleh pelajaran. Dalam perkembangan selanjutnya, sumber belajar itu kemudian bertambah dengan adanya buku. Pada masa itu kita mengenal tokoh bernama Johan Amos Comenius yang tercatat sebagai orang pertama yang menulis buku bergambar yang ditujukan untuk anak sekolah. Buku tersebut berjudul Orbis Sensualium Picturs (Dunia Tergambar) yang diterbitikan pertama kali pada tahun 1657. Penulisan buku itu dilandasi oleh suatu konsep dasar bahwa tak ada sesuatu dalam akal pikiran manusia, tanpa terlebih dahulu melalui penginderaan. Dari sinilah para pendidik mulai menyadari perlunya sarana belajar yang dapat memberikan rangsangan dan pengalaman belajar secara menyeluruh bagai siswa melalui semua indera, terutama indera pandang‑dengar.
C. Kelebihan dan keterbatasan media cetak
a.  Kelebihan media cetak
Beberapa kelebihan media cetakan, termasuk teks terprogram, adalah:
1. Siswa dapat belajar dan maju sesuai dengan kecepatan masing-masing.
2. Di samping dapat mengulangi meteri dalam media cetakan, siswa akan mengikuti urutan pikiran secra logis.
3. Pepaduan teks dan gambar dalam halaman cetak sudah merupakan hal lumrah, dan ini dapat menambah daya tarik, serta dapat memperlancar pemahaman informasi yang disajikan.
4. Khusus pada teks terprogram, siswa akan terpartisipasi/berinteraksi dengan aktif karena harus member respons terhadap pertanyaan dan latihan yang disusun; siswa dapat segera mengetahui apakah jawabannya benar atau salah.
5. Meskipun isi informasi media cetak harus diperbaharui dan direvisi sesuai dengan perkembangan dan temuan-temuan baru dalam bidang ilmu itu, materi tersebut dapat direproduksi dengan ekonomis dan didistribusikan dengan mudah.
6. Dapat dipelajari kapan dan dimana saja karena mudah dibawa.[4]
b.  Keterbatasan media cetakan
1. Sulit menampilkan gerak dalam halaman media cetakan.
2. Biaya percetakan akan mahal apabila ingin menampilkan ilustrasi , gambar, atau foto yang berwarna warni.
3. Proses pencetakan media seringkali memakan waktu beberapa hari sampai berbulan-bulan, tergatung kepada peralatan percetakan dan kerumitan informasi pada halaman cetakan.
4. Perbagian unit-unit pelajaran dalam media cetakan harus dirancang sedemikian rupa sehingga tidak berlalu panjang dan dapat membosannkan.
5. Umumnya media cetak membawa hasil yang baik jika tujuan pelajaran itu bersifat kognitif, misalnya belajar tentang fakta dan keterampilan.
6. Jika tidak dirawat dengan baik, media cetakan cepat rusak dan hilang.[5]
7. Bahan cetak yang tebal mungkin dapat membosankan dan mematikan minat siswa untuk membacanya.[6]
D. Pengembangan media berbasis cetakan
Dalam pengembangan media pembelajaran berbasis cetak/print out dalam bentuk teks dan ilustrasi yang perlu diperhatikan keberagaman siswa, di mana siswa mungkin saja memiliki perbedaan dalam kemampuan berbahasa, sehingga media pembelajaran yang dibuat akan bersifat lebih mudah digunakan dan dipahami siswa. Penggunaan struktur tertentu, menambahkan berbagai kegiatan (aktivitas belajar), ilustrasi, gambar, foto, peta konsep, kuis, dan permainan akan mengakomodasi perbedaan gaya belajar yang mungkin ada sehingga siswa lebih dapat mengikuti pembelajaran dengan media ini secara lebih baik.[7]
Materi pembelajaran berbasis cetak yang paling umum dikenal adalah buu teks, buku penntun, jrnal, majalah, dan lembaran lepas. Teks berbasis cetakan menurut enam elemen  yang perlu diperhatikan pada saat meracang, yaitu:
1.  Konsistensi  
a.  Gunaka konsistensi format dari halaman ke halaman. Usahakan agar tidak menggabungkan cetakan huruf dan ukuran huruf;
b.  Usahakan untuk konsisten dalam jarak spasi. Jarak antara judul dan baris pertama serta garis samping supaya sama, dan antara judul dan teks utama. Spasi yang tidak sama sering dianggap buruk, tidak rapih dan oleh karena itu tidak memerlukan perhatian sungguh-sungguh.
2.  Format
a.  Jika paragraf panjang sering digunakan, wajah satu kolom lebih sesuai; sebaliknya, jika paragraf tulisan pendek-pendek, wajah dua kolom akan lebih sesuai.
b.  Isi yang berbeda supaya dipisahkan dan dilabel se­cara visual.
c.  Taktik dan strategi pembelajaran yang berbeda sebaiknya dipisahkan dan dilabel secara visual.
3.  Organisasi
a.  Upayakan untuk selalu. menginformasikan siswa/ pernbaca mengenai di mana mereka atau sejauh mana mereka dalam teks itu. Siswa harus mampu melihat sepintas, bagian atau bab berapa mereka baca. Jika memungkinkan, siapkan piranti yang memberikan orientasi kepada siswa tentang posisi­nya dalam teks secara keseluruhan.
b.  Susunlah teks sedemikian rupa sehingga informasi mudah diperoleh.
c.  Kotak-kotak dapat digunakan untuk memisahkan bagian-bagian dari teks.
4.  Daya Tarik
Perkenalkan setiap bab atau bagian baru dengan cara yang berbeda. Ini diharapkan dapat memotivasi siswa untuk membaca teks.
5.  Ukuran Huruf
a.  Pilihlah ukuran huruf yang sesuai dengan siswa, pesan, dan lingkungannya.
b.  Hindari penggunaan huruf kapital untuk seluruh teks karena dapat membuat proses membaca itu sulit.
6.  Ruang (spasi) Kosong
a. Gunakan spasi kosong lowong tak berisi teks atau gambar untuk menambah kontras. Hal ini penting untuk memberikan kesempatan siswa/pembaca untuk beristirahat pada titik-titik tertentu pada saat matanya bergerak menyusuri teks. Ruang kosong dapat berbentuk:
1)  Ruangan sekitar judul;
2)  batas tepi (marjin); batas tepi yang luas me­maksa perhatian siswa/pembaca untuk masuk ke tengah-tengah halaman.
3)  spasi antar-kolom; semakin lebar kolomnya, se­makin luas spasi di antaranya;
4)  permulaan paragraf diindentasi;
5)  penyesuaian spasi antarbaris atau antar para­graf.
b. Sesuaikan spasi antar baris untuk meningkatkan tampilan dan tingkat keterbatasa.
c. Tambahkan spasi antar paragraf untuk meningkatkan tingkat keterbacaan.[8]
Perancang pembelajaran harus berupaya untuk membuat materi denga media berbasis teks ini menjadi interaktif. Petunjuk berikut yag dapat membantu menyiapan media berbasis tes yang interaktif.
1.  Sajikan informasi dalam jumlah yang selayaknya dapat dicerna, diproses, dan dikuasai.
2.  Pertimbangkan hasil pengamatan dan analisis kebutuhan siswa dan siapkan latihan yang sesuai dengan kebutuhan tersebut.
3.  Pertimbangkan hasil analisis respons siswa.
4.  Siapkan kesempatan bagi siswa untuk dapat belajar sesuai kemampuan.
5.  Gunakan beragam jenis, latihan dan evaluasi seperti, main peran, studi kasus, berlomba, atau simulasi.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Media pembelajaran berbasis cetak adalah Media yang cara menyajikan pesan atau informasi melaui huruf atau gambar yang diilustrasikan untuk lebih memperjelas pesan atau informasi yang akan disampaikan. Melalui media bahan cetak ini memungkinkan bagi siswa untuk dapat memahami pembelajaran sesuai dengan tingkat kemampuan dan minat masing-masing.
Media pembelajaran cetak memiliki kelebihan  seperti dapat menyajikan informasi dalam jumlah yang banyak, mudah dibawa dan dapat dipelajari kapan saja, perbaikan dapat dilakukan dengan mudah. Tetapi media cetak juga memiliki kekurangan seperti proses pembuatannya yang memakan waktu yang lama, bahan cetak jika tidak dirawat mudah rusak, dan lain-lain.
Pengembangan media cetak dalam merancangnya perlu memperhatikan enam element diantara; konsistensi, format, organisasi, daya tarik, ukuran huruf, ruang (spasi) kosong. Dalam pengembangan media cetak hendaknya mempertimbangkan Petunjuk berikut yag dapat membantu menyiapan media berbasis tes yang interaktif seperti; Sajikan informasi dalam jumlah yang selayaknya, Pertimbangkan hasil pengamatan dan analisis kebutuhan siswa dan siapkan latihan yang sesuai dengan kebutuhan tersebut, Pertimbangkan hasil analisis respons siswa, Siapkan kesempatan bagi siswa untuk dapat belajar sesuai kemampuan, Gunakan beragam jenis, latihan dan evaluasi seperti, main peran, studi kasus, berlomba, atau simulasi.
B. Saran
Saran yang kami sampaikan kepada semua pihak yang terkait dengan pendidikan agar dapat memahami dan mengembangakn berbagai media untuk menunjang keberhasilan proses pembelajaran.






















Daftar Pustaka

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI, 2007. Ilmu dan Aplikasi pendidikan Bagian II Ilmu Pemdidikan praktis. (Bandung: Imperial Bhakti Utama.
Daryanto, 2010. Media Pembelajaran. Penerapannya sangat penting dalam mencapai tujuan pembelajaran. (Yogjakarta: Gava Media.
Azhar Arsyad, 2011. Media Pembelajaran. (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.


[1]Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI. Ilmu dan Aplikasi pendidikan Bagian II Ilmu Pemdidikan praktis. (Bandung: Imperial Bhakti Utama, 2007). Hal.210.
[3] Daryanto. Media Pembelajaran. Penerapannya sangat penting dalam mencapai tujuan pembelajaran. (Yogjakarta: Gava Media, 2010). Hal.24.
[4]Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI.op cit Hal.211.
[5]Azhar Arsyad. Media Pembelajaran. (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011). Hal. 38-40.
[6] Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI.op cit Hal.211.
[8] Azhar Arsyad. Op Cit. hal.87-90.
 


 

Tiada ulasan:

Catat Ulasan