STUDI KASUS
(Motivasi dalam pembelajaran di sekolah)
Tugas Mandiri
Diajukan Untuk Memenuhi
Sebagian Tugas
Matakuliah Psikologi Belajar

Disusun
Oleh :
Nama :
Zulkifli
NIMKO :
1209.11.064089.
Program : Strata
Satu (S-1)
Program Studi : Pendidikan
Agama Islam (PAI)
Semester / Lokal : II
(dua) / D
Dosen Pengampu : Hermanto, S. Psi
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
AULIAURRASYIDIN
TEMBILAHAN
2012
“Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi
Maha Penyayang”
I honestly think it is better to be a failure
at something you love than to be a success at something you hate.
Saya percaya sekali bahwa lebih baik
menjadi seseorang yang gagal tetapi bisa melakukan sesuatu yang benar-benar
kita sukai dari pada sukses dalam sesuatu yang kita benci..
Pas Photo
3 X 4
IDENTITAS
PENULIS
Pas Photo
3 X 4
|
I.
DATA PRIBADI
a. Nama : Zulkifli
b. Tempat Lahir : Sungai Salak
c. Tanggal Lahir : 04-April-1993
d. Pekerjaan : Mahasiswa
e. Alamat Saat
Ini : Rt-06 sungai salak
f. Alamat Rumah : Rt-06 sungai salak
g. Contact Person
: 085363491819
h. Email :
www.zulkiflizaki46@yahoo.com
II. RIWAYAT PENDIDIKAN UMUM
a. SD /
Ibtidaiyah :Nama: SDN-036-
Tahun:2004-2005 Di: Sungai Salak.
b. SLTP/
Tsanawiyah : Nama: Madrasah Tsanawiyah
Nurul Hidayah : Tahun: 2007/2008. Di : Sungai Salak
c.
SLTA /Aliyah
:Nama : Madrasah
Aliyah Nurul Hidayah Tahun ;2010/2011 di
: Sumgai Salak
III. DATA
ORANGTUA
Ayah :
a.
Nama
: Juhrani
b.
Tempat
Lahir : Pinang Asam
c.
Tanggal
Lahir : 01-02-1960
d.
Pendidikan
Terakhir: SD
e.
Alamat
Saat Ini : Parit Pinag Asam
f.
Alamat
Rumah : Parit Pinag Asam
Ibu :
a.
Nama
: Hasiah
b.
Tempat
Lahir : Parit 9 Tasik
c.
Tanggal
Lahir : 01-02-1967
d.
Pendidikan
Terakhir: SD
e.
Alamat
Saat Ini : Parit Pinang Asam
f.
Alamat Rumah : Parit Pinang Asam
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Motivasi dan belajar merupakan dua hal
yang saling mempengaruhi. Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relative
permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktek atau penguatan
yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu.
Motivasi belajar dapat timbul karena
faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan
belajar, harapan akan cita-cita . sedangkang factor ekstrinsik nya adalah ada
nya penghargaan, lingkungan yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik.
Hakikat motivasi belajar adalah dorongan
internal dan eksternal pada siswa-siswi yang sedang belajar untuk mengadakan
perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indicator atau unsur yang
mendukung. Hal itu mempunyai peranan besar dalam keberhasilan seseorang dalam
belajar.
Oleh karena itu, hubungan motivasi
belajar bagi anak sangatlah besar pengaruhnya terhadap diri anak untuk dapat
belajar dengan baik diperlukan proses dan motivasi yang baik pula. Itulah maka
para ahli psikologi memperhatikan soal motivasi yang baik. Dalam hal ini perlu
ditegaskan bahwa motivasi tidak pernah dikatakan baik, apabila tujuan yang
diinginkan juga tidak baik..
Berdasarkan penelitian melalui studi
kasus ini kita sebagai calon pendidik dan tenaga kependidikan, agar terlebih dahulu mengetahui mengenai
motivasi belajar bagi anak itu seperti apa.
B. Tujuan dan manfaat
1. Tujuan
Berdasarkan latar belakang studi kasus
diatas, tujuan yang ingin kita capai yaitu meliputi:
a. Untuk
mengetahui apa yang dimaksud motivasi belajar?
b. Mengetahui
cara memotivasi anak untuk belajar?
c. Untuk
mengetahui prinsip-prinsip didalam motivasi?
d. Untuk
mengetahui fungsi motivasi dalam pembelajaran disekolah?
e. Menambah
ilmu pengetahuan mengenai meningkatkan motivasi belajar bagi anak?
2. Manfaat
Berdasarkan tujuan diatas manfaat yang
ingin dicapai yaitu:
a. Mampu
memotivasi anak dalam belajar.
b. Mampu
memberikan motivasi belajar bagi anak.
c. Mampu
menanamkan kebutuhan akan belajar terhadap anak melalui motivasi pembelajan
disekolah.
d. Memberikan
pengetahuan kepada kita sebagai calon pendidik dan tenaga kependidikan terhadap
motivasi belajar bagi anak.
Pas Photo
3 X 4
BAB II
![]()
Pas Photo
3 X 4
|
IDENTITAS RESPONDEN
A. DATA RESPONDEN
a. Nama : Jamil
b. Tempat Lahir : Sungai Salak
c. Tanggal Lahir : 26-Februari-2004
d. Kelas : II (dua)
e. Tempat Sekolah
: SD 018 Sungai Salak
f. Alamat Rumah : RT 27 Prt. Pinang Asam, Sungai Salak
g. Hobby : Beternak, Memancing
B. DATA ORANGTUA RESPONDEN
Ayah :
a. Nama : Abu
Sukanto
b. Tempat Lahir : Sungai Salak
c. Tanggal
Lahir : 21- Agustus-1952
d. Pendidikan
Terakhir:_
e. Alamat Saat
Ini : RT-06 Sungai Salak
f. Alamat Rumah : RT-06 Sungai Salak
Ibu :
a. Nama : Nuraida
b. Tempat Lahir : Sungai Salak
c. Tanggal Lahir : 2- April-1958
d. Pendidikan
Terakhir : Sekolah Dasar (SD)
e. Alamat Saat
Ini : RT 27 Prt. Pinang Asam,
Sungai Salak
f. Alamat Rumah : RT 27 Prt. Pinang Asam, Sungai Salak
C. OBSERVASI YANG DILAKUKAN
1. Observasi Pertama
Hari :
Minggu
Tanggal :
01-April-2012
Pukul :
08:30
Tempat :
Rumah ibu Responden
2. Observasi Kedua
Hari :
Senin
Tanggal :
02-April-2012
Pukul :
09:00
Tempat :
Sekolah Dasar 018
3. Observasi Ketiga
Hari :
Kamis
Tanggal :
05-April-2012
Pukul :
09:00
Tempat :
Rumah ibu Responden
BAB III
PERMASALAHAN YANG DIHADAPI
- Keadaan Anak
1. Fisik Anak
Dari peneliian
yang saya lakukan terhdap anak yang bernama Jamil, dapat saya katakan fisik
anak adalah sebagai berikut:
a. Tidak terdapat cacat pada fisik anak
b. Mempunyai badan yang kurus
c. Rambut lurus dan pendek
d. Warna kulit sawo matang
e. Dan mudah sakit
2. Mental Anak
Setelah saya amati anak ini
dapat disimpulkan keadaan mental anak ini sebagai berikut:
a. Anak
cukup memiliki mental yang pemberani ketika mendapat peritah seperti maju
kedepan.
b. Memiliki
jiwa yang kuat untuk belajar meski terpisah dengan ayahnya.
c. Anak
kurang percaya diri didalam belajar .
3. Kelemahan Anak
Berdasarkan hasil
penelitian yang telah saya lakukan anak ini memiliki kelemahan didalam belajar
sebagai berikut:
a. Kurangnya
minat anak untuk belajar.
b. Kurang
aktif didalam belajar.
c. Sulit untuk tekun didalam mengulang pembelajaran.
4. Kelebihan Anak
Dapat dilihat
kelebihan yang dimiliki anak yaitu mempunyai keberanian dalam retanya kepada
guru atau teman yang sudah mengerti dari pada dia, dan selalu mendapat perhtian
dari guru-gurunya.
- Permasalahan Anak
1. Terhadap diri
sendiri
Setelah saya teliti anak
ini memiliki permasalahan terhadap dirinya sendiri didalam belajar yaitu kurang
percaya dirinya anak didalam belajar ini terlihat ketika ia mengerjakan tugas
(PR), anak ini selalu bertanya apakah tugas nya itu sudah benar atau belum dan
anak ini juga kadang-kadang kurang yakin akan bisa memahami pelaajaran, padahal
ia bisa.
2. Orangtua
Dari beberapa pengamatan yang saya lakukan dapat
dikatakan anak ini kurang mendapat motivasi dari orangtua terutama ayahnya,
adapun dari ibu sangat sedikit sekali kaerna ibunya harus bekerja untuk mencari
nafkah anaknya karena perceraian dengan suaminya. Dan hal inilah yang
mengakibatkan anak ini kurang mendapatkan motivasi dari orangtua dalam belajar.
3. Lingkungan
Dari penelitian yang saya lakukan anak ini tidak
mempunyai masalah yang serius terhadap lingkungan sekitar yaitu masyarakat,
hanya saja anak ini tidak mempuyai banyak waktu untuk bermain dengan teman
sebayanya karena dia sering ikut ibunya untuk bekerja jika dia tidak sekolah
atau sehabis pilang sekolah.
4. Sekolah
Dari
penelitain dan keterangan wali kelas responden saya simpulkan bahwa
permasalahan anak terhadap sekolah ialah
1. Lambat dalam menerima pelajaran yang disampaikan
2. Susah dalam berinteraksi dengan teman yang lebiah tua
darinya
3. Agak pemalas.
BAB IV
DASAR TEORITIS
A. Pengertian
motivasi
Berbicara mengenai
pengertian motivasi sungguh sudah sangat banyak defenisi yang dikemukakan oleh
para ahli psikologi, untuk itu mari kita lihat terleh dahulu arti motivasi
secara etimologinya. Secara etimologi, motif atau dalam bahasa .inggris motive,
berasal dari motion yang berarti “gerakan” atau “sesuatu yang bergerak”. Jadi
istilah motif erat berkaitan dengan gerak yakni gerakan yang dilakukan oleh
manusia atau disebut juga perbuatan atau tingkah laku. Motif disini psikologi
berarti rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenagauntuk terjadinya suatu
tingkah laku. Sebenarnya, motivasi merupakan istilah yang lebih umum yang
menunjuk pada seluruh proses gerakan termasuk situasi yang mendorong, dorongan
yang timbul dari dalam diri individu, tingkah laku yang ditimbulkannya, dan
tujuan atau akhir dari gerakan atau perbuatan. Namun dengan demikian motivasi
dapat diartikan sebagai:
1. Dorongan yang timbul pada diri seseorang, secara disadari
atau tidak disadari, untuk melakukan tindakan dengantujuan tertaentu.
2. Usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau
kelompok orang untuk bergerak melakukan sesuatu kaerana ingin mencapai tujuan
yang diinginkan.
Dari pengertian diatas motivasi
dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu, motivasi yang dating dari dalam diri
seseorang ( internal) dan motivasi yang datang dari luar yang berupa usaha
membentuk diri orang lain. Motivasi belajar adalah merupakan factor psikis yang
bersifat non-Intelektual, peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhsn
gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi
kuat akan mempunyai banyak energy untuk melakukan kegiatan belajar. Hasil
belajar akan optimal kalau ada motivasi yang kuat. Jadi tugas guru serta orang
tua untuk mendorong agar siswa dan putra-putri agar pada dirinya tumbuh
motivasi.
B.
Tujuan Motivasi
Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan motivasi adalah
untuk mengerakan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauan
untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil dan mencapai tujuan tertentu.
Bagi seorang guru tujuan motivasi
adalah untuk menggerakan atau memacu para siswa agar mempunyai keinginan dan
kemauannya untuk meningkatkan prestasi belajar sehingga tujuan pendidikan
sesuai dengan yang diinginkan dan yang diharapkan serta apa yang telah
ditetapkan dalam kurikulum sekolah.
Tindakan motivasi akan dapat
berhasil jika tujuannya jelas dan disadari oleh orang yang dimotivasi serta
sesuai dengan orang yang dimotivasi. Oleh karena itu, setiap orang yang
memberikan motivasi harus mengenal dan memahami latarbelakang kehidupan,
kebutuhan, dan kepribadian orang yang akan dimotivasi.
C. Teori-Teori Motivasi
a.
Teori Hedonisme
Hedone adalah bahasa yunani yang artinya adalah kesukaan, kesenangan atau
kenikmatan. Hedonism adalah suatu aliran dalam filsafat yang memandang bahwa
tujuan hidup yang utama pada manusia adalah mencari kesenagan (hedone) yang
bersifat duniawi.
Implikasi dari teori ini adalah bahwa adanya anggapan bahwa semua akan
cendrung menghindari hal-hal yang sulit , menyusahkan dan beresiko berat,
tetapi lebih suka meakukan sesuatu yang mendatangkan kesenangan baginya. Dan
menurut teori ini para siswa harus diberi motivasi secara tepat agar tidak
malas dan mau bekerja dengan baik, dengan memenuhi kesenangan.
b.
Teori Naluri
Pada
dasarnya manusia mempunyai tiga dorongan nafsu pokok yang hal ini disebut juga
dengan naluri, yaitu:
-
Dorongan nafsu (naluri) mempertahankan diri
-
Dorongan nafsu (naluri) mengembangkan diri
-
Dorongan nafsu (naluri) mengembangkan/mempertahan kan jenis
Dengan dimilikinya tiga naluri pokok tersebut, maka kebiasaan, tindakan
dan tingkah laku manusia yang diperbuatnya mendapat dorongan dari tiga naluri
tersebut. Oleh karena itu menurut teori ini untuk memotivasi seseorang harus
berdasarkan naluri mana yang harus dituju dan dikembagkan.
c.
Teori Reaksi Ynag Dipelajari
Teori
ini berpandangan bahwa tindakan atau prilaku manusia tidak berdasarkan naluri,
tetapi berdasarkan pola tingkah laku yang dipelajari dari kebudayaan di tempat
orang itu hidup, oleh kaena itu teori ini disebut pula dengan “teori lingkungan
kebdayaa”.
Menurut teori ini apabila seorang guru akan
memotivasi anak didiknya, guru hendaknya mengetahui benar-benar latarbelakang
kehidupan dan kebudayaan orang akan dia mberikan motivasi.
d.
Teori Daya Pendorong
Teori
ini adalah gabungan dari “teori naluri” dangn “teori reaksi yang dipelajari”.
Daya pendorong adalah semacam naluri, tetapi hanyalah dorongan yang luas
terhadap suatu arah yang umum. Oleh karena itu menurut teori ini apabila
seorang guru ingin memotivasi anak muridnya, harus mendasrkan atas daya dorong
yaitu, naluri dan reaksi yang dipelajri dari kebudayaan lingkungan yang
dimiliki.
e.
Teori Kebutuhan
Teori
ini beranggapan bahwa tindakan yang dilakukan manusia pada hakekatnya adalah
untuk memenuhi kebutuhannya, baik fisik, ataupun psikis. Oleh karena itu menurut teori ini, apabila
seorang guru ingin memberikan motivasi kepada anak didiknaya, maka dia harus
mengetahui terlebih dahulu apa kebutuhan yang akan dimotivasinya.
Abraham maslow mengemukakan ada lima
tingkatan kebutuhan pokok manusia dan kelima tingkatan kebutuhan itu di jadikan
pengertian kunci dalam mempelajari motivasi. Ada pun lima tingkat kebutuhan
tersebut dapat dilihat pada gambar berikut:
![]() |
Aktua-
Lisasi diri



rasa aman

kebutuhan Fisiologis
![]() |
1. Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan yang harus dipuaskan untuk
dapat tetap hidup termasuk makan, rumah, pakaian, udara, untuk bernapas dan sebagainya.
2. Kebutuhan
akan rasa aman
Ketika kebutuhan fisiologis seseorang
telah dipuaskan, perhatian, perhatian dapat diarahkan kepada kebutuhan akan
keselamatan.
3. Kebutuhan
akan cinta kasih atau kebutuhan sosial.
4. Kebutuhan
akan penghargaan
5. Kebutuhan
aktualisasi.
D. Prinsip-prinsip
motivasi
Kenneth H.Hower, mengemukakan
prinsip-prinsip motivasi sebagai berikut:
1. Pujian
lebih efektif dari pada hukuman.
2. Motivasi
yang berasal dari dalam individu lebih efektif dari motivasi yang dipaksakan
dari luar’
3. Motivasi
itu mudah menjalar atau tersebar terhadap orang lain.
4. Pemahaman
yang jelas terhadap tujuan-tujuan akan merangsang motivasi.
5.
Motivasi yang besar erat kaitan nya dengan
kreativitas murid dan lain-lain.
E. Bentuk-bentuk
motivasi disekolah
Ada beberapa bentuk dan cara untuk
menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar disekolah, yaitu:
1. Memberi
angka.
2. Hadiah.
3. Saingan/kompetisi.
4. Ego-involment.
5. Member
ulangan.
6. Mengetahui
hasil.
7. Pujian.
8. Hukuman.
9. Hasrat
untuk belajar.
10. Minat
11. Tujuan
yang diakui.
F. Peranan
motivasi dalam belajar dan pembelajaran.
Ada beberapa peranan penting dari
motivsi dalam belajar dan pembelajaran , antara lain yaitu:
1. Menentukan
hal-hal yang dapat dijadikan penguat belajar.
2. Memperjelas
tujuan belajar yang hendak dicapai.
3. Menentukan
ragam kendali terhadap rangsangan belajar.
4. Menentukan
ketekunan belajar.
G. Teknik-teknik
motivasi dalam pembelajaran.
Beberapa teknik motivasi yang dapat
dilakukan dalam pembelajaran sebagai berikut:
1. Pernyataan
penghargaan secara verbal.
2. Menggunakan
nilai ulangan sebagai pemacu keberhasilan.
3. Menimbulkan
rasa ingin tahu.
4. Memunculkan
sesuatu yang tidak diduga oleh siswa.
5. Menjadikan
tahap dini dalam belajar mudah bagi siswa.
6. Menggunakan materi yang dikenal siswa sebagai
contoh dalam
belajar.
7. Gunakan
kaitan yang unik dan tak terduga untuk menerapkan suatu konsep dan prinsip yang
dipahami.
8. Menuntut
siswa untuk menggunakan hal-hal yang dipelajari sebelum nya.
9. Menggunakan
simulasi dan permainan.
10. Memberi
kesempatan kepada siswa untuk memperlihatkan kemahiran nya didepan umum.
11. Mengurangi
akibat yang tidak menyenangkan dan keterlibatan
siswa dalam kegiatan belajar.
12. Memahami
iklim social dalam sekolah .
13. Memanfaatkan
kewibawaan guru secara tepat.
14. Mempadukan
motif-motif yang kuat.
15. Memperjelas
tujuan belajar yang hendak dicapai.
16. Merumuskan
tujuan-tujuan sementara.
17. Memberitahukan
hasil kerja yang telah dicapai.
18. Membuat
suasana persaingan yang sehat diantara para siswa.
19. Mengembangkan
persaingan dengan diri sendiri.
20. Memberikan
contoh yang positif.
H.
Motivasi Dalam Pembelajaran di kelas
Ada sejumlah
indicator untuk mengetahui siswa yang memiliki motivasi dalam proses
pembelajaran diantaranya:
1. Memeiliki gairah yang tinggi
2. Penuh semangat
3. Memilki rasa penasran atau rasa ingin tahu yang tinggi
4. Mampu “berjalansendiri” ketiaka guru meminta siswa
mengerjakan sesuatu
5. Memniliki rasa percaya diri
6. Memilki konsentrasi yang tinggi
7. Kesulitan dianggap sebagai tantangan yang harus diahdapi
8. Memilki kesabaran dan daya juang yang tinggi
Namun, ada juga sejumlah indicator siswa yang
memilaki motivasi rendah yaitu:
1. Perhatian terhada pelajaran kurang
2. Semanga juangnya rendah
3. Mengerjakan sesuatu merasa nenjadi beban yang berat
4. Sulit untuk bias jalan sendiri bila mendapat tugas
5. Memilki ketergantungan pada orang lain
6. Merasa bias berjalan bila “dipaksa”
7. Memilki konsentrasi yang kurang
8. Mereka cendrung menjdi pembuatkegaduhan
9. Mudah berkeluh kesah dam pesimis ketiaka mengahdapi
kesulitan.
I.
Proses pembelajaran untuk mengembangkan motivasi belajar
anak didik
Untuk membangun dan mengembangkan
motivasi belajar siswa ada sejumlah cara yang dapat dilakukan guru didalam
kelas diantaranya:
a. Memberikan ganjaran kepada siswa untuk pekerjaan yang
harus diselesaikan
b. Target pencapaian harus jelas
c. Kembangkan suasana yang memungkinkansiswa merasa diterima
dan didukung
d. Usahakan merespon pertanyaan siswa secara positif, dan
segera memberiakan pujian kepada siswa yang mampu memberikan pertanyaan dengan
baik
e. Jangan memberikan tugas diluar kemampuan siswa
f. Mengenalkan pada siswa tentang “ketuntasan belajar”
g. Menciptakan kompetisi yang terlalu intens diantara siswa
h. Menunjukkan kemampuan munguasai bahan yang diajarkan,
antusianisme, dan menarik dalam menyampikan pelajaran.
J.
Pengembangan motivasi anak didik dengan “latihan motivasi
diri”
Pengembangan
motivasi belajar anak didik dapat dilakukan langsung oleh guru, dapat juga
dilakukan langsung oleh siswa itu sendiri dengan menggunakan “ model latihan
motivasi diri”. Dengan menggunakan latiahan motivasi diri, siswa dituntut
secara aktif untuk mengembangakan motivasi belajarnya sendiri melalui aktivutas
sendiri dan memantaunya sendiri.
Mengembangakn
motivasi belajar dengan menggunakan model latiahan motivasi diri terdapat enam
macam kegiatan yang harus dilakukan siswa, yaitu:
1. Mengembangkan motivasi intrinsic
Motivasi jenis ini sangat
penting untuk dikembangakan dalam proses pembelajaran karena motivasi ini
muncul secara alami dari dalam diri siswa. Kegiatan utama yang harus dilakikan
adalah.
i. Menulis tiga alas an mengapa belajar, dengan mempokoskan
pada kebutuhan, ras igai tahu, dan kenyamanan dalam belajar.
j. Memikirkan tentang apa yang akan dilakukan dalam belajar
2. Membantu motivasi ekstrinsik
Motivasi
ektrinsik adalah motovasi yang datang dari luar diri siswa dan tidak seefektif
motivsi intrinsik karena didalamnya hanya mencakup tujuan, nilai-nilai, dan
minat orang lain yang dapat mempengruhi diri siswa. Oleh karena itu peliharalah
alas an motivasi intrinsic dalam pembelajaran.
3. Mendiskrifsikan kegiatan
Kegiatan yang dilakukan siswa disini adalah
mendiskrifsikan kegiatan apa saja yang dilakukan untuk mengembangkan motivasi
belajar. Disini kejujuran sangatlah dituntut agar mendapat hasil yang maksimal.
Format deskrifsi kegiatan adalah:
KEMBANGKAN MOTIVASI
(deskrifsi kegiatan)
Tanggal………….
|
|
Adakah
urutan dalam belajar anda
|
Uraikann
disini……..
|
Berapa
lama waktu yang anda perlukan untuk melakukan kegiatan ini?
|
Uraikann
disini……..
|
Siapa
narasumbernya?
|
Uraikann
disini……..
|
Apa
saja yang dijadikan sumber informasi dalam belajar?
|
Uraikann
disini……..
|
Bagaiman
saya akan dapat mencetak penguasaan terhadap apa yang saya pelajari?
|
Uraikann
disini……..
|
Kapan
saya mencatat kemajuan saya dalam belajar?
|
Uraikann
disini……..
|
Ganajaran
apa saja yang say berikan pada diri say jika memperoeh kemajuan?
|
Uraikann
disini……..
|
Keman
saya harus pergi jika yidak memperoleh kemajuan seprti yang saya inginkan?
|
Uraikann
disini……..
|
4. Mementau dan mendeskrifsikan kemajuan kegiatan
Dengan memantau dan
mendiskrifsikan kemajuan kegiatan ini, siswa akanmengetahui dengan sendirinya
samapi dimana kemajuan yamg telah di capai serta kekurangan-kekurangan yang
mash ada.
5. Memilih mentor
Dalam mengembangkan motivasi
belajar siswa perlu seorang mentor. Mentor ini bukan saja sangat diperlukan
oleh siswa yang mengalmi kesulitan dalam latihan mengembangkan motivasi diri
saja, tetapi juga diperlukan semua siswa. Untuk memperoleh mentor yang efektif
dalam membantu siswa, perlu dikembangkan kreterie menor yang baik. Mentor yang
baik adalah mentor yang mempunyai kreteria sebagai berikut:
·
Menjadi orang yang
anda percaya
·
Memahami motivasi
anda
·
Memahamai kegiatan
anda
·
Memberikan dorongan
tanpa memberikan penilaian
·
Mampu memberkan
cara-cara mengatasi hambatan
6. Membuat kesimpulan
Kegiatan terakhir dalam
latihan mengembangakan motivasi diri adalah kembuat kesimpulan dari keseluruhan
kegiatan yang dilakukan. Dengan kesimpuan ini dapat diketahui sampai dimana
keefektifan diri siswa selama berlatih mengembangakan motivasi belajar sendiri.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
saya lakukan melalui studi kasus dan dasar teoritis diatas dapat disimpulkan
bahwa:
Motivasi belajar bagi anak merupakan satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Namun, motivasi belajar setiap anak/orang
satu dengan yang lain nya, bisa jadi tidak sama. Seperti pada anak yang saya
teliti, disini anak hanya membutuhkan motivasi untuk meningkatkan belajarnya,
bukan menumbuhkan motivasi untuk belajar
(anak yang tidak mau belajar). Biasanya hal ini tergantung dari apa yang
diinginkan anak/orang yang bersangkutan serta factor-faktor yang membedakan
motivasi belajar anak dengan yang
lainnya yaitu perbedaan-perbedaan fisiologis, rasa aman, kasih saying, harga
diri dan aktualisasi diri.
Hasil belajar anak ditentukan antara lain
oleh gabungan antara kemampuan dasar anak dan kesungguhan dalam belajar.
Kesungguhan ditentukan oleh motivasi yang bersangkutan. Kekurangan atau
ketiadaan motivasi, baik yang bersifat internal maupun ekternal, akan
menyebabkan kurang bersemangat nya siswa dalam melakukan proses pembelajaran
materi-materi pelajaran baik disekolah maupun dirumah.
Oleh karena itu, sangatlah penting meningkatkan
motivasi belajar bagi anak demi tercapai nya proses pembelajaran yang epektif.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa penelitian
melalui studi kasus yang bejudul ” Movivasi dalam pembelajran disekolah“. yang
telah dilakukan ini masih jauh dari kempurnaan baik dari segi penulisan maupun
dari pemaparan isi. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangatlah
penulis harapkan. Demi tercapainya tujuan penulisan yang lebih baik lagi.
DAFTAR
PUSTAKA
- Sukdinata
Syaodih Nana. 2009. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
-
Asrori Muhammad. Psikologi
Pembelajaran. Bandung: Walana Prima,2008.
- Purwanto Ngalim. Psikologi
pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003
-
Hamalik,
Umar. Proses Belajar Mengajar.
Jakarta : Bumi Aksara, 2001.
-
Sardiman.
Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.
Jakarta: Raja Grapindo Persada, 2007.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan